• About
  • Contact
  • Sitemap
  • Privacy Policy

Wisata Istana Bersejarah Indonesia part 3

 on Saturday 28 November 2015  

21. Istana Al Watzikubillah - Kesultanan Sambas, Kabupaten Sambas
Istana Kesultanan Sambas  yang menjadi pusat pemerintahan di Sambas hingga berakhirnya kekuasaan kesultanan. Sebelumnya, Sambas merupakan Kerajaan Hindu yang di kemudian hari berubah menjadi Kerajaan Islam. Raden Sulaiman merupakan Sultan Sambas pertama.
Setelah berhasil membangun Kota Bangun yang bahkan lebih maju dari Kota Lama, Raden Sulaiman memutuskan pindah ke Lubuk Madung yang merupakan lokasi pertemuan tiga sungai, yaitu Sungai Subah, Sungai Sambas Kecil, dan Sungai Teberau. Di lokasi inilah didirikan Istana Kesultanan yang hingga sekarang dikenal dengan nama Istana Alwatzikubillah.
Namun, istana yang terlihat sekarang ini baru dibangun pada masa pemerintahan Sultan Muhammad Mulia Ibrahim Syafiuddin, sultan ke-15 Kesultanan Sambas. Pembangunan istana tersebut relatif singkat, yaitu dari tahun 1933 sampai tahun 1935. Konon, biayanya yang mencapai 65.000 gulden itu merupakan pinjaman dari Kesultanan Kutai Kartanegara.

22. Istana Amantubillah - Kerajaan Mempawah, Kabupaten Mempawah

Istana Amantubillah merupakan nama istana dari Kerajaan Mempawah. Nama Amantubillah berasal dari bahasa Arab, yang berarti “Aku beriman kepada Allah”.
Istana yang telah menjadi tempat wisata ini terletak di Jalan Adiwijaya RT.04 RW.12 Kelurahan Pulau Pedalaman, Kecamatan Mempawah Timur, Kabupaten Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat.
Istana Amantubillah dibangun pada masa pemerintahan Gusti Jamiril pada tahun 1761.
Kompleks Istana Amantubillah dibagi dalam tiga bagian, yaitu bangunan utama, bangunan sayap kanan, dan sayap kiri. Pada zaman dahulu, bagunan utama merupakan tempat singgasana raja, permaisuri, dan tempat tinggal keluarga raja. Bangunan sayap kanan adalah tempat untuk mempersiapkan keperluan dan tempat untuk jamuan makan keluarga istana. Sedangkan bangunan sayap kiri merupakan aula dan tempat untuk mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan administrasi pemerintahan.

23. Istana Ismahayana - Kerajaan Landak, Kabupaten Landak
Istana Ismahayana Landak adalah sebuah istana yang saat ini berlokasi di Kabupaten Landak,Kalimantan Barat.
Istana ini adalah istana tertua di provinsi itu dan berhubungan dengan Majapahit. Selain bersejarah, istana itu juga bertaburkan berlian.
Kerajaan Landak mula-mula diperintah oleh Raden Ismahayana dengan gelar Raja Dipati Karang Tanjung Tua (1472-1542). Setelah menganut agama Islam, ia dikenal dengan gelar Albdulkahar.
Istana Landak terletak sekitar 50 meter sebelah barat sungai Landak yang membelah kota Ngabang Sungai yang masih difungsikan sebagai jalur tranportasi air bagi masyarakat setempat.
24. Istana Kadriyah - Kesultanan Pontianak, Kota Pontianak
Istana Kadriah dibangun pada tahun 1771 M, bersamaan dengan pembangunan Masjid Abdurrahman. Pendirian istana ini dilakukan setelah selesainya pembukaan daerah baru, yang dinamai Pontianak.
Istana Kadriyah yang merupakan istana terbesar di kota Pontianak itu sendiri terletak di Pinggiran antara Sungai Kapuas dan Sungaia Landak, Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, tepatnya berada di Kampung Dalam, Tanjung Hilir, Pontianak Utara, lokasinya juga hanya berjarak kurag lebih sekitar 100 meter dari tepi sungai tersebut. Untuk menuju ke lokasi Istana Kadriyah ini, jika menggunakan kendaraan umum ataupun pribadi, hal ini di karenakan lokasi Istana Kadriyah ini berada tidak jauh Pusat kota Pontianak sehingga tidak akan terlalu sulit untuk menemukannya.

25. Istana Kubu - Kerajaan Kubu, Kabupaten Kubu Raya
Kubu adalah sebuah kecamatan diKabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Indonesia. Kecamatan Kubu merupakan satu-satunya kecamatan yang memiliki keunikan tersendiri di Kabupaten Kubu Raya. Di kecamatan ini berdiri sebuah istana dan kerjaan kubu.
Istana ini dibangun pada tahun 1778 oleh Sultan Syarif Al-Idrus, selaku Raja pertamaKesultanan Kubu sekaligus Pendiri dan pembuka lahan perkampungan Kubu yang sekarang dikenal dengan Kecamatan Kubu.

26. Istana Paku Negara - Kerajaan Tayan, Kabupaten Sanggau
Kerajaan Tayan adalah sebuah kerajaan yang berpusat di Kecamatan Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau,Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia. Pendiri kerajaan Tayan adalah putra Brawijaya dari Kerajaan Majapahit yang bernama Gusti Likar/Lekar.
Ada beberapa versi asal nama TAYAN.
TA artinya TANAH dan YAN artinya TAJAM (TANAH TAJAM). Apakah ini dimaksudkan dengan kondisi tanah ujung Tanjung, disitu tempat mulai dibuka atau didirikan kota Tayan; Asal kata TAI artinya BESAR dan AN artinya KOTA (KOTA BESAR).
Kerajaan TAYAN sendiri merupakan peluasan dari kerajaan MAJAPAHIT.
Untuk sejarah lengkapnya sendiri masi simpang siur.

27. Istana Surya Negara - Kerajaan Sanggau, Kabupaten Sanggau
Kerajaan Sanggau adalah sebuah kerajaan melayu yang berdiri sejak abad ke-4 M yang terletak di kabupaten sanggau, Kalimantan barat, Indonesia.
Menurut sejarah Kerajaan yang telah berdiri sejak 7 april 1310 ini pernah mengalami pasang surut.
Kerajaan Sanggau didirikan oleh Daradante pendatang dari Ketapang yang menikah dengan Babai Cingak dari suku Dayak Sanggau. Pusat pemerintahan berada di Desa Mengkiang (ke arah hulu sungai  Sekayam).  Kemudian pada tahun 1826 Sultan Ayub sebagai panembahan kala itu, memindahkan pusat kerajaan Sanggau ke Desa Kantuk. Keraton Surya Negara menjadi saksi bisu kebesaran masyarakat Sanggau kala itu.
Kerajaan Sanggau ini mempunyai hubungan dengan Kerajaan Brunei dan Malaka yang terletak di pusat kota Sanggau. Keraton ini kemudian ditetapkan menjadi benda cagar budaya dan lokasi wisata oleh Pemkab Sanggau berdasarkan ketentuan UUD No 5 Tahun 1992 dan telah dipugar secara bertahap pada tahun 2001 dan 2002.
Keraton ini terbagi-bagi menjadi beberapa bagian yaitu :
1.    Rumah Kuta
Merupakan rumah utama atau dapat disebut sebagai kantor dari raja dan ditinggali oleh raja. Bangunan ini memiliki luas kurang lebih 1.118 m2
2.    Rumah Raden  Penghulu
Rumah tempat tinggal para penghulu masa lalu.yang bertugas di bagian perkawinan dan perceraian. Bangunan ini memiliki luas 417 m2
3. Rumah Tinggi
Rumah tempat tinggal para kerabat raja. Bangunan ini memiliki luas 290 m2
4.    Rumah Balai
Rumah yang berfungsi sebagai tempat pertemuan dan musyawarah dalam memecahkan masalah. Bangunan ini memiliki luas 928 m2
5.  Rumah Laut
Rumah yang ditinggali oleh penembahan Haji Sulaiman Paku Negara. Bangunan ini memiliki luas 181 m2
6. Rumah Bosor
Rumah tempat tinggal istri tertua dari penembahan beserta keluarga raja. Bangunan ini memiliki luas 926 m2
7. Masjid Jami Syuhada
Masjid yang dibangun antara tahun 1825-1830 di masa pemerintahan Pangeran Ayyub Paku Negara dan memiliki luas 64 m2.

28. Istana Al Mukarramah - Kerajaan Sintang, Kabupaten Sintang
Istana Al Mukarramah merupakan nama istana dari Kesultanan Sintang. Istana ini terletak di Jalan Bintara Lingkungan 1 RT.02 RW.01 Kelurahan Kapuas Kiri Hilir, Kecamatan Sintang, Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat, atau tepatnya berada di sebelah timur Masjid Jamik Sultan Nata.
Kerajaan Sintang didirikan oleh Demong Irawan pada abad ke-13 +1262 M. Pendirian kerajaan baru ini ditandai dengan penanaman Batu Kundur oleh Demong Irawan, yaitu batu berbentuk phallus yang hingga kini masih dikeramatkan oleh masyarakat sekitar.
Secara keseluruhan Istana Al Mukarrammah Sintang memiliki luas bangunan sekitar 652 m2.
Di serambi depan istana, sahabat pembaca dan traveler dapat melihat salinan Undang-undang Adat Kerajaan Sintang, serta silsilah raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan Sintang. Ada pula koleksi meriam dalam berbagai ukuran, peralatan-perlatan dari logam seperti talam, kempu, dan bokor, koleksi senjata seperti tameng dan tombak, naskah Al-Quran tulisan tangan pada masa Sultan Nata, berbagai macam stempel dan surat-surat kerajaan, serta foto-foto dan lukisan Raja-raja Sintang.
Istana ini juga masih menyimpan barang-barang hantaran Patih Logender (seorang perwira dari Majapahit) ketika meminang Putri Dara Juanti (putri Demong Irawan—pendiri Kerajaan Sintang), antara lain seperangkat gamelan, patung garuda dari kayu, serta gundukan tanah dari Majapahit.
Bagi yang ingin mencari lokasi traveling dan wisata untuk keluarga bisa mendatangi lokasi ini.
Untuk mencapai istana pengunjung dapat menggunakan bus atau mobil sewaan dari Kota Pontianak (Ibukota Provinsi Kalbar) menuju Kota Sintang yang jarak tempuhnya sekitar 8 jam. Dari Kota Sintang, tepatnya di Terminal Pasar Durian, wisatawan dapat menumpang perahu motor untuk menyeberang Sungai Kapuas menuju istana. Selain itu, bisa langsung menggunakan kendaran darat melewati jembatan Sungai Kapuas dengan menggunakan sepeda motor dan nanti akan menemukan Tulisan ” Selamat Datang di Komplek Kraton Al Mukarramah Sintang”.

29. Istana Muliakarta - Kerajaan Matan Tanjungpura, Kabupaten Ketapang
Istana Muliakarta terdapat di Desa Muliakarta, Kecamatan Benua Kayong, Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat. Sebutan lain bagi istana ini ialah Istana Panembahan Matan. Menurut sejarah, istana ini merupakan pusat pemerintahan dari kerajaan Matan Tanjungpura, yang merupakan kelanjutan silsilah dari kerajaan Tanjungpura, kerajaan terbesar yang pernah ada di bumi Borneo ini.
Istana Muliakarta pertama kali dibangun oleh Pangeran Perdana Menteri yang bergelar Haji Muhammad Sabran, sultan ke-14 Kesultanan Tanjungpura, yang bertahta dari tahun 1845 sampai dengan tahun 1924. Namun, istana ini terus mengalami renovasi dan rekonstruksi beberapa kali, sehingga menjadi seperti yang terlihat sekarang ini.
Keanggunan istana yang mayoritas konstruksi bangunannya terbuat dari kayu belian/ulin (euderoxylon zwageri) ini sudah dapat dilihat dan dirasakan dari jauh. Warna kuning yang mendominasi bangunannya menjadikan istana tersebut kian anggun dipandang mata.
Gapuranya yang artistik dan cantik dengan dominasi warna kuning seakan memberi tanda kepada pengunjung, bahwa istana ini dibangun dengan konsep yang matang dan melalui serentetan perenungan yang mendalam, sehingga istana ini sarat dengan makna filosofis.
Pada sore hari, pengunjung akan berdecak kagum dengan pesona Istana Muliakarta yang eksotik, apalagi dilihat dari atas perahu yang berjalan perlahan-lahan di atas Sungai Pawan yang tenang.

30. Istana Kuning - Kesultanan Kotawaringin, Kabupaten Kotawaringin Barat
Istana Kuning merupakan Istana Kerajaan pada masa Kesultanan Kutaringin. Lokasinya berada di tengah kota Pangkalanbun dan bersebelahan dengan lapangan tugu. Istana Kuning terdiri dari empat bangunan yaitu: Bangsal (tempat penerimaan tamu kerajaan), Rumbang (tempat raja bersemedi), Dalem Kuning (pusat pemerintahan, dan tempat tinggal raja), dan Pedahiran (ruang makan kerajaan).
Berbeda dengan istana atau keraton kerajaan-kerajaan lainnya, istana Kutaringin yang dikenal dengan sebutan Istana Kuning itu tidaklah megah. Meski begitu, keindahan yang eksotis tetap terpancar dari Istana Kuning yang berada tak jauh dari Lanud Iskandar yang menjadi Posko Utama AirAsia beberapa waktu lalu itu.

Next. 1. 2. 3.

Wisata Istana Bersejarah Indonesia part 3 4.5 5 Unknown Saturday 28 November 2015 21. Istana Al Watzikubillah - Kesultanan Sambas , Kabupaten Sambas Istana Kesultanan Sambas  yang menjadi pusat pemerintahan di Sambas hingg...


1 comment:

  1. Ikutan nongkrong yuk , bisa nonbar bareng kawan n seru seruan bareng F4n588371n9 :)

    ReplyDelete

Terima kasih telah mengunjungi
http://ragaminfotipstrik.blogspot.co.id
Semoga artikel "Ragam Informasi" sangat bermanfaat.

Berkomentarlah dengan sopan dan bijak sesuai isi postingan.
Dilarang memasang iklan, link aktif, promosi dan sebagainya.

Powered by Blogger.
J-Theme